Variabel Intervening Dalam Penelitian
Variabel intervening, yang juga dikenal sebagai variable mediator atau perantara, adalah variabel yang berada di antara variabel independen dan variabel dependen dalam suatu hubungan atau model penelitian. Tujuan utama dari variabel intervening adalah untuk menjelaskan mekanisme atau proses yang terlibat dalam hubungan antara variabel independen (bebas) dan variable dependen (terikat). Dapat dikatakan, variabel intervening menjelaskan bagaimana atau mengapa perubahan pada variabel independen dapat memengaruhi variabel dependen.
Terdapat 3 jenis variabel utama dalam sebuah penelitian, diantaranya yaitu:
- Variabel Independen (X) adalah variabel yang dianggap sebagai pemicu atau penyebab terjadinya perubahan.
- Variabel Intervening (M) adalah variabel yang terletak di antara variabel independen dan variabel dependen, berperan sebagai mediator atau perantara.
- Variabel Dependen (Y) adaah variabel yang dipengaruhi variabel independen.
Dengan contoh yang sederhana, kita dapat lebih mudah memahami konsep ini. Misalnya, jika kita ingin mengetahui hubungan antara kualitas produk (X) dengan keputusan pembelian (Y), maka mungkin terdapat variabel perantara seperti review produk (M). Review produk bisa menjelaskan tentang bagaimana kualitas produk dapat memengaruhi keputusan pembelian karena review produk memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian.
Perlu untuk diperhatikan bahwa variabel intervening itu tidak hanya sekadar korelasi atau hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Sebaliknya, variabel intervening semestinya mempunyai hubungan kausal dengan kedua variabel tersebut, membantu dalam menjelaskan "mengapa" atau "bagaimana" hubungan tersebut dapat terjadi.
Dalam penelitian, analisis mediasi sering diterapkan untuk menguji sejauh mana variabel intervening memediasi hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Dengan hasil analisis mediasi, dapat diperoleh pemahaman tentang apakah dan sejauh mana variabel intervening menjelaskan hubungan yang diamati.
Dalam serangkaian riset dan pengembangan teori, pemahaman mengenai variabel intervening bisa membantu meningkatkan pemahaman terkait hubungan kausal dan mekanisme di balik fenomena yang diamati pada berbagai macam bidang ilmu pengetahuan.
Variabel intervening atau variabel perantara memegang peran krusial dalam penelitian ilmiah dengan tujuan menjelaskan hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Sebagai perantara atau mediator, variabel intervening berperan penting dalam menjelaskan hubungan sebab akibat antara variabel bebas dengan variabel terikat. Dengan memperhatikan variabel intervening, penelitian dapat memberikan pemahaman secara lebih mendalam terkait mekanisme atau proses yang terlibat dalam hubungan antarvariabel. Adapun penjelasan lebih lanjut tentang variabel intervening dalam penelitian adalah sebagai berikut.
Variabel intervening sering ditemui dalam berbagai bidang penelitian, seperti ekonomi, psikologi, sosiologi, dan berbagai bidang ilmu lainnya. Fungsinya yang utama ialah untuk menjelaskan tentang bagaimana atau mengapa hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen dapat terjadi. Dalam konteks ini, variabel intervening berperan sebagai penghubung antara variabel bebas dan variabel terikat.
Ada contoh yang bisa diambil mengenai hubungan antara tingkat pendidikan dengan penghasilan. Apabila kita mempertimbangkan keyakinan pada kemampuan diri (self-efficacy) sebagai variabel intervening, kita bisa berpendapat bahwa tingkat pendidikan meningkatkan self-efficacy, yang selanjutnya bisa berdampak pada penghasilan. Dapat dikatakan bahwa, self-efficacy memiliki peranan sebagai perantara antara pendidikan dengan penghasilan.
Dalam penelitian mengenai kesehatan mental, perhatian khusus dapat diberikan pada variabel intervening seperti strategi penanganan stres (coping strategies). Sebagai contoh, dalam memahami hubungan antara tekanan kerja dengan tingkat depresi, coping strategies bisa berperan sebagai mediator yang menjelaskan bagaimana seseorang mengatasi tekanan kerja dan berdampak pada kesejahteraan mental.
Harap diperhatikan bahwa identifikasi variabel intervening membutuhkan analisis yang teliti dan data yang memadai. Dalam hubungan antarvariabel, metode statistik seperti analisis mediasi sering dipergunakan untuk menguji peran variabel intervening. Pengidentifikasian variabel intervening bisa memberikan pemahaman yang lebih mendalam dan meningkatkan pemahaman kita mengenai hubungan kausal antara variabel dalam konteks penelitian.
Dapat disimpulkan bahwa, penggunaan variabel intervening dalam penelitian sangatlah penting untuk mengembangkan teori secara lebih kompleks dan mendalam. Dengan pemahaman terhadap peran variabel perantara, penelitian bisa memberikan kontribusi yang lebih substansial terhadap pemahaman ilmiah dan memberikan dasar yang baik untuk perubahan.